11 Update tentang Perang Gaza: Jumlah Warga Tewas Mencapai 9.000 hingga PBB Mengeluarkan Seruan Genosida

by -149 Views

Serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin meningkat dalam intensitasnya setelah 28 hari berlangsung. Konflik antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina juga telah meluas ke negara-negara di sekitarnya. Berikut adalah berita terbaru terkait perang di Timur Tengah ini pada Jumat (3/11/2023), seperti dilaporkan oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber.

Jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 9.000 orang sejak awal konflik. Data ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan berbasis di Gaza. Dari jumlah tersebut, 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan menjadi korban tewas. Sedangkan jumlah korban luka-luka telah mencapai lebih dari 32.000 orang. Pasukan Israel dilaporkan melakukan 15 serangan dalam 24 jam terakhir, menewaskan 256 orang dan melukai ratusan orang lainnya. Di Tepi Barat, sebanyak 135 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Selain itu, 37 orang jurnalis dilaporkan tewas dalam meliput perang Israel, dengan 32 korban dari Palestina, empat dari Israel, dan satu dari Lebanon.

Empat penampungan pengungsi di Gaza yang dikelola oleh UNRWA telah rusak dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel. Sekolah di kamp pengungsi Jabalia menjadi sasaran serangan, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lima orang. Dua sekolah di kamp pengungsi Al Bureij juga mengalami kerusakan parah. UNRWA saat ini menampung sekitar 700.000 orang di gedung-gedung mereka yang berubah menjadi tempat penampungan. Sasaran serangan Israel yang mengenai tempat penampungan ini menampung hampir 20.000 orang.

Sebanyak 102 truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah. Namun, bahan bakar belum didatangkan. Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bantuan tersebut berisi makanan, air, persediaan bantuan, obat-obatan, dan peralatan medis. Namun, bahan bakar sangat penting terutama bagi rumah sakit.

Francesca Albanese, pakar PBB mengenai situasi di wilayah pendudukan Palestina, mengungkapkan bahwa telah terjadi “banyak dehumanisasi” dalam konflik Palestina. Pernyataannya mengacu pada peningkatan kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang “belum pernah terjadi sebelumnya”. Dehumanisasi terhadap warga Palestina juga tampak terjadi di Eropa dan Amerika.

Protes menuntut gencatan senjata di Gaza telah meluas di Amerika Serikat. Sebuah kelompok advokasi Yahudi-Amerika bernama IfNotNow menyatakan bahwa para aktivis telah menutup jalan raya di Durham, Carolina Utara, untuk menuntut gencatan senjata. Mereka juga melakukan aksi duduk di stasiun kereta api terbesar di Philadelphia, Pennsylvania.

Seorang tokoh Demokrat di Senat AS, Dick Durbin, meminta gencatan senjata di Gaza. Menurutnya, hal ini harus dilakukan segera. DPR AS yang dipimpin oleh Partai Republik telah memberikan dana sebesar US$14 miliar atau sekitar Rp221 triliun kepada Israel, namun ini akan memotong anggaran badan pajak.

Amnesty International mengecam penggunaan fosfor putih oleh Israel dalam serangan di Gaza dan Lebanon. Pemakaian senjata ini di wilayah sipil telah menimbulkan dampak buruk bagi penduduk. Hamas juga dilaporkan telah melakukan serangan terhadap Israel, dengan beberapa rudal yang ditembakkan dari Lebanon.

Militer Israel mengklaim telah mengepung Gaza setelah berhari-hari memperluas operasi darat mereka. Mereka menyerang pos-pos terdepan dan markas besar Hamas serta meluncurkan infrastruktur. Israel menjelaskan bahwa saat ini tidak ada pembicaraan mengenai gencatan senjata. PBB mengatakan sulit untuk mencegah genosida dan bencana kemanus