Keampuhan Boikot Produk Israel, Dampaknya Tak Terduga

by -182 Views

Konflik antara Israel dan Palestina telah menyebabkan gerakan boikot terhadap produk dari dan pendukung Israel di seluruh dunia. Sejumlah perusahaan yang menjadi sasaran boikot merasa khawatir karena kehilangan pelanggan dan pendapatan. Meskipun belum ada laporan kerugian terbaru, laporan Al Jazeera pada 2018 mengungkapkan bahwa gerakan boikot berpotensi menimbulkan kerugian hingga US$11,5 miliar atau sekitar Rp180,48 triliun per tahun bagi Israel.

Israel sangat khawatir terhadap dampak kerugian tersebut. Misinya saat ini adalah menanggulangi gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah melarang kelompok-kelompok yang mendukung gerakan boikot karena ribuan orang di Israel berpotensi kehilangan pekerjaan.

Meskipun demikian, Israel membantah bahwa gerakan boikot akan merugikan mereka, dan justru menyebutkan bahwa hal itu hanya akan “menambah penderitaan rakyat Palestina, bukan menguranginya.” Menurut organisasi non-profit Brookings Institution, gerakan BDS tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel karena sebagian besar ekspornya adalah barang “intermediet” yang digunakan dalam proses produksi di tempat lain.

Namun, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang “intermediet” Israel mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016, menimbulkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,16 triliun.