Elon Musk Merespons Kunjungan Hamas ke Gaza yang Diserang Israel

by -169 Views

Elon Musk Bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Tolak Undangan Hamas ke Gaza

Elon Musk akhirnya menjawab undangan Hamas untuk mengunjungi Gaza secara langsung guna melihat dampak serangan Israel. Namun sayang, miliarder tersebut menolak hal itu.

“(Tampaknya), agar berbahaya saat ini,” katanya dalam sebuah komentar yang di-posting di media sosial X miliknya, dikutip dari Russia Today, Kamis (30/11/2023).

“Tetapi saya yakin bahwa kesejahteraan Gaza dalam jangka panjang adalah hal yang baik bagi semua pihak,” tambahnya.

Sebelumnya, Selasa, anggota politbiro Hamas Osama Hamdan mengatakan dengan senang hati mengundang Musk ke Gaza. Terutama untuk melihat langsung kehancuran wilayah itu.

Ia mengatakan Musk bisa mengetahui benar, bagaimana pembantaian dilakukan terhadap rakyat Gaza di sana. Ia berharap Musk bisa memiliki standar yang objektif dan kredibel setelahnya.

“Kami mengundang beliau mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan penghancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” ujar Hamdan dikutip Al-Jazeera.

Undangan ini muncul setelah CEO Tesla tersebut mengunjungi kibbutz Israel, Senin, untuk melihat dampak serangan Hamas 7 Oktober lalu. Ketika itu, ia setuju, bahwa Israel tak punya pilihan selain menghancurkan Hamas.

Mengutip Al-Jazeera, di depan Perdana Menteri (PM) Isarel Benjamin Netanyahu, Musk mengatakan dalam percakapan bahwa “sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian” di sana. Ia bahkan berujar Israel “tidak punya pilihan” selain melenyapkan Hamas.

Mengutip RT ini juga terlihat saat Netanyahu menjelaskan soal yang dilakukan pemerintah Israel dan menggambarkan Hamas sebagai “kultus kematian” yang bersembunyi di balik warga sipil di Gaza. Musk, disebut setuju dengan sebagian besar argumen Netanyahu.

“Jika Anda menginginkan keamanan, perdamaian, dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Gaza, maka Anda perlu menghancurkan Hamas. Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun seperti yang dilakukan di Jerman dan Jepang,” kata Netanyahu.

“Tidak ada pilihan lain,” jawab Musk.

“Anda perlu menerapkan ketegasan dan memberantas teroris dan mereka yang berniat membunuh, dan pada saat yang sama membantu mereka yang masih tersisa, seperti yang terjadi di Jerman dan Jepang,” tambahnya dimuat laman yang sama.

Perlu diketahui 15.000 warga sipil Gaza tewas karena serangan Israel ke wilayah itu, di mana anak-anak dan wanita banka menjadi korban. Sementara di Israel, 1.400 orang tewas karena serangan Hamas ke kibbutz.