Jakarta, CNBC Indonesia – PT PLN (Persero) telah setuju untuk bekerja sama dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, dalam pengembangan teknologi ‘jaringan pintar’ atau smart grid. Proyek smart grid ini dapat mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber energi terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik, dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti energi angin dan surya. Selain itu, kerja sama ini juga akan mempercepat penerapan teknologi smart meter untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan CEO Elsewedy Global Ahmed Sadek Elsewedy telah ditandatangani di Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai pada Minggu (3/12/2023). Darmawan menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi untuk mempercepat peningkatan kapasitas terpasang EBT di Indonesia.
Dia juga menekankan bahwa smart meter akan menjadi kunci utama dalam peningkatan pengalaman pelanggan di era energi bersih ke depan. Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang ekspansi bisnis PLN ke kancah global, termasuk dalam pengembangan proyek energi terbarukan di Indonesia, Mesir, dan benua Afrika.
CEO Elsewedy Electric, Ahmed Sadek Elsewedy, menyatakan bahwa kerja sama dengan PLN merupakan dukungan konkret dari perusahaan kepada negara di seluruh dunia dalam menjalankan transisi energi yang berkelanjutan. Dia juga menyebut bahwa melalui kemitraan strategis dengan PLN, mereka ingin mendukung Indonesia dalam mempercepat akses listrik yang ramah lingkungan dan memitigasi dampak perubahan iklim.
Elsewedy Electric adalah perusahaan global yang telah berkembang menjadi penyedia solusi infrastruktur terintegrasi. Perusahaan ini juga masuk ke dalam deretan perusahaan terbesar di dunia, yaitu urutan ke-69 menurut Fortune Global 500 tahun 2023.
Artikel Selanjutnya
PLN Revitalisasi Kelistrikan Istana Sejak Zaman Soekarno
(wia)