Bos Bulog Mengakui Sulit Menurunkan Harga Beras secara Signifikan, Ini Faktor Penyebabnya

by -137 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan bahwa harga beras akan sulit kembali ke harga semula atau turun. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi petani yang mengalami kenaikan.

“Bayangannya adalah harga beras mungkin akan bertahan tidak akan sampai serendah seperti yang diperkirakan semula,” ujarnya di gedung Kementerian BUMN Jakarta, Senin (18/3).

Bayu menjelaskan, peluang harga beras kembali turun ke harga semula sangat kecil. Sebab, ada sejumlah faktor yang membuat harga gabah mengalami kenaikan, salah satunya biaya tenaga kerja di tingkat petani.

“Faktor yang membentuk harga gabah itu paling besar adalah ongkos tenaga kerja, ini kira-kira hampir 50% dari harga pokok produksi gabah,” tuturnya.

Selain ongkos tenaga kerja, petani adalah sewa lahan. Pasalnya, lahan pertanian di Indonesia semakin lama semakin mengecil karena pembangunan perumahan, gedung-gedung, dan infrastruktur.

“Yang kedua adalah sewa lahan, yang ketiga adalah pupuk, keempat adalah benih,” katanya

“Saya memperkirakan, ini bukan angka resmi, biaya produksi petani sekarang sudah naik, mungkin lebih dari Rp 4.700 per kg,” ungkapnya.

Bayu kembali menegaskan, jika komponen biaya produksi untuk menghasilkan satu kilogram gabah naik, maka diperkirakan akan berdampak pada harga beras.

“Kalau itu terjadi maka harga gabahnya itu diperkirakan tidak akan turun sampai ke Rp 5.000 lagi, pasti akan bertahan angka yang lebih tinggi,” katanya.

“Kalau harga gabahnya secara natural perhitungan biaya sudah naik maka harga berasnya juga tidak akan bisa serendah sebelum terjadi perubahan-perubahan ini. Jadi berapa perhitungannya, saya tidak tahu, saya belum tahu berapa besar angka resminya. Otoritas yang akan menentukan apakah di Badan Pangan, atau di BPS,” pungkas Bayu.

Sebagai catatan, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Senin (18/3/2024) kompak turun. Harga beras premium turun Rp60 ke Rp16.350 per kg dan beras medium turun Rp90 ke Rp14.200 per kg.

Sepekan lalu, 11 Maret 2024, harga beras premium tercatat di Rp16.480 per kg dan medium di Rp14.340 per kg.

Setahun lalu, harga rata-rata bulanan untuk beras premium adalah Rp13.530 per kg dan Rp11.830 per kg untuk beras medium, di bulan Maret 2023.

Harga tersebut rata-rata nasional di tingkat eceran.