Pasukan PBB Jadi korban lagi dalam Pertempuran Terbaru antara Hizbullah dan Israel

by -5770 Views

Hizbullah mengumumkan pada Minggu (13/10/2024) bahwa mereka terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Israel yang berusaha menyusup ke desa Ramya di Lebanon selatan. Dalam konflik yang makin meningkat antara kelompok yang didukung Iran ini dan Israel, seorang penjaga perdamaian PBB yang ketiga dilaporkan terluka. Dilansir Reuters, serangan Israel juga mengguncang pangkalan utama pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan, yang memicu kecaman dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, serta negara-negara Barat. UNIFIL menggambarkan serangan ini sebagai “perkembangan serius” dan menegaskan bahwa keamanan personel dan properti PBB harus dijamin. Prancis segera memanggil duta besar Israel, sementara Italia dan Spanyol mengecam tindakan tersebut sebagai “tidak dapat dibenarkan”. Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga meminta Israel untuk tidak menyerang pasukan UNIFIL. Rusia menyatakan kemarahannya atas serangan ini dan menuntut Israel berhenti melakukan “tindakan permusuhan” terhadap penjaga perdamaian.

Di Gaza, serangan militer Israel pada Sabtu menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina, menurut keterangan tenaga medis, sementara pasukan Israel terus maju ke wilayah Jabalia, tempat ribuan warga sipil dilaporkan terjebak. Di utara Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa Hizbullah menembakkan hampir 320 proyektil dari Lebanon pada Sabtu. Sebagai tindakan pengamanan, IDF mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga di 23 desa di Lebanon selatan untuk pindah ke utara Sungai Awali. Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi di dua lingkungan di Gaza utara, meskipun Kementerian Dalam Negeri Hamas meminta penduduk untuk tidak meninggalkan rumah mereka. Konflik ini telah berlangsung selama lebih dari setahun, dengan Hizbullah meluncurkan roket ke Israel utara sebagai dukungan untuk Hamas saat perang Gaza dimulai. Operasi militer Israel telah menewaskan banyak pemimpin utama Hizbullah dan memaksa lebih dari 1,2 juta orang mengungsi, menurut pemerintah Lebanon. Selain itu, di tengah ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah, ada laporan bahwa pasukan AS telah menyerang situs-situs yang berhubungan dengan Iran di Suriah timur laut pada Jumat malam. UNIFIL juga melaporkan bahwa seorang penjaga perdamaian ketiga terluka dalam serangan oleh Israel. Sebelumnya, dua penjaga perdamaian asal Indonesia juga terluka akibat serangan Israel di Lebanon selatan.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL memiliki lebih dari 10.000 personel, dengan kontribusi besar dari negara-negara seperti Italia, Prancis, Malaysia, Indonesia, dan India. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan “keprihatinan mendalam” atas serangan terhadap posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon dan mendesak Israel untuk memastikan keselamatan mereka serta militer Lebanon. Austin juga menegaskan pentingnya segera berpindah dari operasi militer menuju jalur diplomatik. Namun, Israel menolak seruan dari Amerika Serikat dan sekutu lainnya untuk gencatan senjata di Lebanon dan Gaza.