Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan PR yang belum tercapai selama menjabat sebagai bendahara negara. PR tersebut adalah impian untuk meratakan ekonomi di setiap daerah di Indonesia.
“I think this is a very important PR that we must continue to improve,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Internasional Desentralisasi Fiskal Tahun 2024, Jakarta, dikutip Rabu, (25/9/2024).
Sri Mulyani menyatakan bersama Kementerian Dalam Negeri, mereka telah menetapkan indikator pembangunan ekonomi dan manusia untuk setiap daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah memberikan insentif kepada pemerintah daerah.
“According to me, this is a mechanism where the Ministry of Home Affairs and the Ministry of Finance are already quite compact… with the orientation of better quality of services, better impact, better result,” kata dia.
Dengan insentif tersebut, Sri Mulyani berharap setiap daerah dapat mencapai kesetaraan. Ia menjelaskan kesetaraan itu sebagai konvergensi, di mana daerah tertinggal dapat mengejar dan terus maju.
“So that in the end they can approach each other in a good situation, that’s convergence,” kata dia.
Sri Mulyani menyatakan bahwa kondisi sebaliknya dari konvergensi adalah divergensi, di mana daerah kaya semakin kaya dan yang miskin semakin tertinggal.
“It will threaten the concept of national unity, our unitary state,” kata dia.
Sri Mulyani berharap dengan adanya konvergensi, setiap daerah akan memiliki kualitas yang seimbang. Dengan demikian, di mana pun anak Indonesia lahir, mereka dapat mengakses layanan dan kualitas hidup yang sama.
“I often use the terminology that no matter where Indonesian children are born, they have the right to receive the same quality of services and quality of life,” kata dia.
Sri Mulyani tidak ingin ada lagi anak Indonesia yang tidak dapat mengakses fasilitas dasar hanya karena mereka lahir di daerah tertinggal. Ia menyatakan bahwa kondisi tersebut hanya akan menciptakan kemiskinan struktural.
“It is the concept of national unity so you are not going to be disadvantaged, if they are born in relatively backward areas, most likely they will also become families that are left behind, that should not happen, that’s why we continue to improve the spending formula so that equality can occur,” kata dia.
(rsa/haa)